Selamat datang....

Semoga setelah membaca perasaan anda menjadi PLONG!

Rabu, 26 Oktober 2011

Berkurbanlah!

Dalam ajaran agama Islam, kewajiban berkurban bagi pemeluknya adalah sesuatu yang sangat penting bagi umat manusia. Cobalah kita pikirkan bersama, setiap ibadah kepada Allah ta'ala selalu terkandung didalamnya dimensi sosial dan anjuran untuk melakukan pengurbanan. Pengurbanan dapat bersifat ringan maupun berat, namun bisa dipastikan setiap ibadah pasti mengandung pengurbanan bagi akum beriman. Dan siang hari tadi di Kota Rembang diberangkatkan rombongan jama'ah calon haji, juga meningatkan tentang arti penting pengurbanan. Haji, zakat dan ibadah lainnya didalamnya mengandung perintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat madani.

Dimensi sosial yang dimiliki perintah zakat adalah hikmah pemerataan dan kesejahteraan sosial. Dari yang kaya diminta hak untuk yang miskin. Ibadah hajipun demikian, mengurbankan waktu, harta benda dan segala resiko yang lainnya. Dengan haji terjadi suatu arus sosial dan ekonomi yang sangat besar karena semakin besar volume hujaj (jama'ah haji), maka semakin besar arus sosial yang ada. Dan tidak kalah pentingnya ada perintah bagi jama'ah haji maupun kaum muslimin yang mampu untuk berqurban menyembelih hewan korban.

Sebagai bahan renungan secara kontemplatif, pengorbanan hewan ternak untuk dibagikan kepada faqir miskin ini lebih ringan sebenarnya. Yang selanjutnya adalah follow up dari pengorbanan itu berupa jihad fi sabilillah. Anda jangan kaget dan takut ketika mendengar kata tersebut. Baca terlebih dahulu catatan ini. Ungkapan jihad sekarang sering dihindari karena takut di cap teroris, Islam radikal, anarkis dan sejenisnya. Ini merupakan upaya untuk menghilangkan kosakata penting bagi kaum muslimin. Jihad adalah perjuangan dan pengorbanan terbesar. Jihad dalam arti luas dengan melakukan perang total terhadap tenaga, waktu, pikiran dan sampai kemungkinan mengurbankan nyawa untuk menegakkan kebenaran.

Oleh karena itulah, Islam sendiri sebenarnya merupakan agama yang sangat menggarisbawahi jihad dalam arti perangh total dengan mengerahkan segala waktu, tenaga dan pikiran serta harta benda untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Dalam konteks inilah hari raya haji sebagai idhul qurban agar lebih mendalami makna dan dimensi korban itu dalam agama Islam. Masihkah anda alergi dengan Jihad fi sabilillah?

Sesungguhnya agama-agama yang lainnya pastilah juga mempunyai ajaran yang mendidik dan membiasakan pemeluknya agar selalu sanggup berkurban untuk kepentingan orang banyak. Korban dalam artian yang paling sederhana adalah dengan memangkas kepentingannya sendiri demi kesejahteraan dan kepentingan umum. Dalam kondisi Indonesia yang terkini, sebagai umat Islam tentunya dimensi berkorban harus diejawantahkan ke dalam tindakan nyata. Masih begitu banyak saudara-saudara sebangsa setanah air yang membutuhkan uluran tangan. Sahabat-sahabat kecil kita waktu sekolah masih banyak yang membutuhkan uluran tangan karena belum mampu bekerja mandiri. Sekaranglah saatnya tampil untuk melaksanakan perintah agama.

Ada tiga hal yang bisa kita lakukan untuk berkurban :
Pertama, pengorbanan materiil. Bagi yang mempunyai pendapatan lebih melimpah, pas-pasan bahkan mungkin selalu merasa kurang dan sempitpun harus menyisihkan sebagian rezeki untuk menolong mereka yang mengalami deprivasi sosial ekonomi yang sangat memilukan sehingga dapat hidup dengan wajar. Bisa saja itu berupa kail, dengan dididik cara mengail yang  benar dan baik insyaAllah akan mendapatkan ikan sehingga kehidupannya menjadi lebih wajar.
Kedua, pengorbanan waktu, tenaga dan mental. Kita ambil contoh, pengorbanan yang dilakukan oleh para prajurit yang berada di perbatasan terluar negara kita. Last but not least, tentu adalah pengorbanan nyawa kita masing-masing untuk berani menghadapi angkara murka dan makhluk-makhluk yang wujudnya manusia namun hakekatnya adalah berjiwa iblis.
Ketiga, tatkala melaksanakan kewajiban berkurban bukan semata-mata tugas dan kewajiban duniawi namun melaksanakan kewajiban agamanya. Sehingga janganlah gamang dalam menghadapi suatu konspirasi yang mewakili kepentingan iblis, karena kita mewakili kepentingan kemanusiaan.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar